03 Oktober, 2017

Amanat Pembina Upacara : Budaya Malu

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf
Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru
Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Budaya Malu

Malu adalah perasaan yang dimiliki oleh setiap orang. Rasa malu adalah pembeda antara orang yang waras dan yang tidak. Orang yang waras akan merasa malu untuk berjalan tanpa busana di pusat keramaian. Sebaliknya orang yang tidak waras tidak akan malu dan akan melakukan apapun tanpa rasa malu.

Orang yang normal memiliki rasa malu kepada diri sendiri bila tidak mampu mewujudkan resolusi yang telah dicita-citakan dalam hati. Orang yang normal akan memiliki rasa malu kepada Tuhan jika tidak beribadah kepada-Nya. Orang yang normal akan merasa malu kepada orang lain atau masyarakat jika ketahuan berbuat tidak baik.

Seorang siswa lazimnya merasa malu jika memperoleh nilai ujian yang rendah. Ia akan belajar lebih giat lagi agar nilainya bagus. Ia akan mengikuti ujian dengan jujur. Ia malu bila curang dalam ujian. Seorang siswa akan merasa bangga bila memiliki prestasi. Sebaliknya akan malu bila mendapat hukuman dari sekolah.

Lazimnya seseorang merasa malu jika teman atau keluarganya mendapat malu. Oleh karena itu ia akan berusaha  melindungi diri dan orang terdekatnya agar tidak mendapat malu. Dalam agama Islam, rasa malu adalah salah satu bagian dari keimanan. Semakin rendah rasa malunya, maka rendah pula imannya. Semakin tinggi malunya, semikn tinggi pula imannya.

Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.


  1. Pidato Upacara Bendera: Akhlak Terpuji
  2. Amanat Pembina Upacara: Sopan Santun
  3. Pidato Upacara Bendera: Tentang Etika
  4. Selanjutnya...

01 Oktober, 2017

Amanat Pembina Upacara : Menghadapi Ujian Sekolah


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Yang Saya Hormati Ibu Kepala Sekolah beserta staf
Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru
Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang berjudul: Menghadapi Ujian Sekolah

Sebentar lagi ujian akan tiba. Dalam ujian para siswa harus menjawab semua pertanyaan yang diberikan oleh guru. Pertanyaan tersebut berkaitan erat dengan materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Hasil ujian tersebut dilaporkan dalam bentuk buku laporan evaluasi belajar siswa yang disebut buku rapor.

Ujian sangat menentukan kelulusan siswa. Dengan ujian maka tingkat kepintaran siswa dapat diketahui. Biasanya semakin pintar seorang siswa, semakin tinggi pula nilai rapornya. Cara terbaik untuk pintar adalah belajar setiap hari. Membaca buku pelajaran setiap hari. Mengulang pelajaran setiap hari. Semakin sering membaca buku pelajaran maka akan semakin pintar. Semakin sering mengulang pelajaran, maka akan semakin pintar. Tidak ada seorangpun yang lahir langsung pintar. Tapi orang pintar itu karena proses belajar.

Orang yang pintar tidak akan curang dalam ujian. Ia sadar bahwa ujian adalah untuk mengukur pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimilikinya. Ia sadar bahwa curang dalam ujian adalah sikap yang tidak baik.

Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini
Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.






  1. Pidato Upacara Bendera: Setelah Ulangan Tengah Semester (UTS)
  2. Amanat Pembina Upacara: Tentang Kejujuran
  3. Pidato Upacara Bendera: Tata Tertib Sekolah
  4. Selanjutnya...